Setelah sekian purnama berlalu, terakhir nulis di blog ini musim salju dan sekarang udah musim gugur! Maafkan atas keterlambatan yang parah ini, semoga bulan-bulan ke depan bisa nulis minimal sebulan sekali.
Kali ini pengen cerita tentang mesin-mesin yang sangat berguna untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan rumahtangga. Baik mesin yang sudah ada atau yang belum kami miliki. Mengapa mekanisasi pekerjaan RT itu penting buat saya? Karena saya bukan orang yang rajin dan tekun, kalau pekerjaan bisa dilakukan dengan mesin kenapa kita harus repot-repot. Plus dengan jam kerja harian saya yang lumayan panjang dan melelahkan, maunya pekerjaan rumah cepat beres. Kami berbagi tugas rumah tangga cukup setara dan sepakat bahwa penggunaan mesin-mesin yang tepat sangat meringankan dan memudahkan beban hidup hahaha. Berikut adalah mesin-mesin yang menurut saya sangat berguna, beberapa diantaranya sudah menjadi hal yang biasa.
Mesin cuci dan pengering (pakaian)
Waktu masih tinggal di Jakarta, saya jarang banget pakai jasa laundry kecuali untuk baju-baju dengan perawatan khusus. Urusan menyetrika pakaian ada mbak yang datang tiap minggu sekalian bersihin rumah atau pakai jasa Go Clean. Saat saya pindah ke Swiss 5 tahun lalu, kami tinggal di apartemen dengan mesin cuci dan pengering baju komunal. Mesin ini letaknya di basement dan biasanya sudah diatur jadwal mencuci untuk setiap penghuni. Untungnya jadwalnya cukup fleksibel dan saya bersyukur tidak pernah terjadi keributan/drama antar penghuni. Di Swiss, ketegangan antar penghuni apartemen ini sering terjadi karena rebutan pemakaian mesin cuci dan pengering.
Saat pindah ke apartemen baru tahun lalu, kami memutuskan untuk membeli mesin cuci dan pengering. Ini keputusan terbaik karena saya tidak perlu mondar-mandir ke basement! Kami membeli mesin (electrolux) yang cukup besar kapasitasnya (9kg) jadi untuk mencuci duvet (selimut tebal) tidak perlu pakai jasa laundry yang lumayan bisa menghemat pengeluaran. Saya bertekad menggunakannya secara maksimal. Contohnya saat musim dingin (autumn dan winter), saya mencuci sendiri pakaian berbahan pure wool dan cashmere dengan hati-hati tentunya. Sebelum mencuci saya baca petunjuk pencucian baju dengan teliti agar tidak terjadi kerusakan. Pernah kejadian 2 sweater wool suami mengecil karena saya lupa menurunkan suhu air. Untungnya ukurannya menyusut sesuai size saya hahaha! Sejak kejadian itu saya selalu pilah pakaian dengan cermat dan baca pentunjuk labelnya. Kemarin saya mencuci semua sweater berbahan pure cashmere kami dengan sukses. Kuncinya: atur suhu max 20 derajat dengan putaran mesin terendah (400), program khusus untuk wool, pakai deterjen khusus untuk wool, gunakan laundry bag, jangan gunakan softener. Keringkan di atas rak pengering seperti menjemur kerupuk , jangan digantung apalagi pakai hanger! Nah yang paling ribet itu nyuci scarf dari bahan pure silk, saya belum berani pakai mesin dan selalu cuci dengan tangan di wastafel. Sama kayak cashmere, silk adalah bahan tekstil yang delicate and luxury kalau rusak sayang banget! Untuk pakaian yang berbahan pure leather (jacket dan rok misalnya) saya masih pakai jasa laundry.
Mesin setrikaan
Salah satu pekerjaan rumah tangga yang paling tidak saya sukai adalah menyetrika! Musim panas adalah saat kebanyakan pakaian harus disetrika karena bahannya tipis dan mudah berkerut apalagi linen, Biasanya yang saya setrika pakaian untuk ke kantor saja. Saya memimpikan sebuah mesin setrikaan yang murah dan efisien (duh apa ada ya?). Mesin yang saya temukan di sini efisien tapi mahal, murah tapi gak efisien. Setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin tidak perlu mesin setrikaan yang mahal. Usahakan pakai program mesin cuci yang minimal kerutan dan kurangi penggunaan mesin pengering untuk bahan-bahan linen. Menurut saya mesin yang sangat kami diperlukan adalah steamer yang bisa dipakai untuk bahan-bahan pakaian yang sulit penanganannya seperti wool, cashmere, silk dan linen. Saat ini saya sedang mencari mesin yang cocok, efisien dan terjangkau buat kami. Kalau ada saran tentang mesin terbaik, silahkan dibagi disini ya.
Mesin cuci (peralatan dapur)
Salah satu mesin yang hampir tidak pernah saya gunakan, karena petugas nyupir (nyuci piring) adalah suami. Baik sebelum maupun setelah ada mesin ini. Tugas saya hanya memasukkan peralatan dapur yang kotor ke mesin atau sebaliknya, mengeluarkan yang sudah bersih dari mesin. Pekerjaan ini saya lakukan kalau suami bertugas memasak pada hari itu. Kalau giliran saya yang masak, suami yang melakukan semuanya. Maksimal penggunaan mesin cukup 1x per hari karena mesin kami (electrolux) ukuran XXL dan selalu pakai program yang ramah lingkungan (eco program) yang menggunakan lebih sedikir air dan energi.
Mesin penggoreng
Nah, ini adalah mesin yang paling berguna orang yang cinta masakan Indonesia! Dengan mesin ini saya tidak perlu pakai wajan dengan minyak yang banyak dan meminimalisir bau gorengan di rumah. Saya jarang masak gorengan, kecuali kalau pengen makan perkedel, martabak telur, kerupuk, teri misalnya. Airfryer (kami pakai Philips XL) sangat berguna saat pengen makan soto, lontong sayur, nasi liwet, nasi padang, nasi uduk dll. Karena masak teri, kerupuk, perkedel, ayam goreng, tahu tempe goreng, dll jadi lebih mudah, cepat dan tidak perlu pakai minyak. Agar rasanya tetap enak, saya semprotkan sedikit minyak alpukat saat masak bahan yang semestinya digoreng pakai wajan tersebut. Hasilnya tidak kalah enak dengan menggoreng konvensional, dengan sangat cepat, sedikit minyak dan minim bau asap di dapur. Misalnya untuk masak ayam goreng (yang sudah diungkep) hanya butuh waktu 15 menit dengan suhu 185 celcius (10 menit) dan 200 celcius (5 menit). Kalau masak kerupuk ikan atau kerupuk udang (merk finna) butuh waktu kurang dari 5 menit. Tapi menurut pengalaman saya, kerupuk melinjo tidak bisa mekar sempurna gak tau kenapa. Mungkin butuh experimen lagi, kalau ada yang sukses menggoreng kerupuk melinjo pakai airfryer, silahkan berbagi tipsnya ya.
Mesin penyedot debu
Seperti halnya mesin cuci peralatan dapur, penanggungjawabnya adalah suami. Dia yang bertugas membersihkan debu-debu dirumah setiap minggu. Kami pakai mesin yang portable/tanpa kabel (electrolux). Saya menggunakan mesin ini saat membersihkan area dapur saja setelah memasak. Kelemahannya mesin portable ini harus sering di charge baterainya setelah 1 jam penuh pemakaian.
Mesin pembersih lantai
Ini mesin yang belum kami miliki dan berencana membelinya. Petugas utama bagian bersih-bersih lantai rumah adalah suami (lagi). Saya bertanggungjawab mengepel lantai kamar mandi saja. Kayaknya lebih mudah pakai robot yang bisa mondar-mandir bersihin lantai. Mungkin kucing kami (Amaretto) bisa ikutan nebeng having fun duduk di atas mesin tersebut. Suami saya mendukung gagasan untuk membeli mesin ini, karena selain pekerjaannya lebih ringan, kucing kami pun akan senang. Itu alasan-alasan yang saya kemukakan padanya. Perkara Amaretto suka atau tidak kita buktikan nanti hahaha!
Menurut kalian bagaimana?
